Gebyuran Bustaman 2016, sebuah tradisi turun temurun khas kampung Semarang yang sudah berlangsung puluhan tahun, sebagai bentuk simbolisasi pembersihan diri menyambut bulan suci Ramadhan.
Ratusan plastik berisi air warna warni disiapkan warga untuk perang air.
Tua Muda, semua warga Kampung Bustaman ikut meramaikan acara yang diadakan hanya setahun sekali ini.
Saling lempar saling siram, tidak ada satupun yang lolos dalam kondisi kering, semua wajib basah sebagai simbol pembersihan diri menghadapi bulan Ramadhan.
Setelah air persediaan sudah habis, acara Gebyuran Bustaman diakhiri dengan doa bersama dan makan bersama berupa nasi Gudangan, yaitu nasi dengan sayur mayur seperti bayam, kangkung, kacang panjang, taoge dengan bumbu urap yang terbuat dari kelapa dengan lauk tahu dan tempe. Tradisi yang terus dipertahankan, untuk melestarikan budaya kampung dan juga untuk mempererat hubungan antar warga kampung Bustaman.