Pasar Johar, Satu Pasar Sejuta Kisah

Pasar Johar Semarang, Satu Pasar Sejuta Kisah

Pasar Johar Semarang tidak hanya sebuah pasar tradisional terbesar di Semarang tetapi juga pasar yang sangat bersejarah bagi masyarakat kota Semarang, beragam kisah menyertai perjalanan mulai dari usianya yang sudah mencapai 154 tahun (ada sejak tahun 1860).

Bangunan Pasar Johar dengan luas mencapai 15.000 m2 ini terletak di Jl. KH. Agus Salim yang selesai dibangun pada tahun 1939 oleh seorang Arsitek Belanda bernama Ir. Thomas Karsten. Pembangunannya dilaksanakan bertahap yang intinya memgabungkan 5 (lima) pasar yang terdapat dilokasi tersebut yaitu Pasar Johar, Pasar Pendamaran, Pasar Benteng, Pasar Jurnatan, dan Pasar Pekojan.

Pada masa - masa awal disekitar tahun 1939 - 1970an, Pesona Pasar Johar tidak hanya dari desain arsitekturnya yang benar - benar menjadi perhatian detail oleh Thomas Karsten sehingga bangunan ini sesuai dengan kondisi tropis di Indonesia, idenya melahirkan konstruksi tiang cendawan yang menghasilkan atap - atap tinggi yang menjamin sirkulasi udara dan penerangan alami dari matahari, bangunannya juga termasuk yang hemat energi.

Pasar Johar pernah menjadi salah satu pusat perdagangan di Nusantara dan di Asia dan karena rancangan dari Thomas Karsten membawa Pasar Johar menjadi pasar tradisional modern yang terbesar dan tercantik di Asia Tenggara.

Tapi kini perkembangan dan perubahan kawasan disekitar Pasar Johar merubah segalanya, pasar yang dulunya megah kini menjadi kotor dan kumuh. Keberadaannya dapat bertahan hingga kini karena adanya segelintir orang yang berjuang keras dengan berbagai upaya agar bangunan ini tetap terus berdiri tegak.

Lihat Galeri Foto Pasar Johar :

> Denyut Nadi Pedagang di Pasar Johar

> Sisi Lain Pasar Johar Semarang

TagsFoto